Tujuan Mengembangkan Pendidikan Keterampilan MIPA Dalam Dunia Pendidikan
1. Hakekat Pendidikan dan Pendidikan MIPA.
1)
Hakekat Pendidikan.
Hakikat pendidikan tidak akan
terlepas dari hakikat manusia, sebab urusan utama pendidikan adalah manusia
Wawasan yang dianut oleh pendidik dalam
hal ini guru, tentang manusia akan mempengaruhi strategi atau metode
yang digunakan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Disamping itu konsep
pendidikan yang dianut saling berkaitan erat dengan hakikat pendidikan.
Beberapa asumsi dasar yang berkenaan
dengan dengan hakikat pendidikan tersebut dinyatakan oleh Raka Joni sebagai
berikut :
a. Pendidikan
merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara
kedaulatan subjek didik dengan
kewibawaan pendidikan.
b. Pendidikan
merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan hidup yang
mengalami perubahan yang semakin pesat.
c.
Pendidikan
meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
d.
Pendidikan
berlangsung seumur hidup.
e. Pendidikan
merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi
bagi pembentukan manusia seutuhnya.
Pada
dasarnya pendidikan harus dilihat sebagai proses dan sekaligus sebagai tujuan.
Asumsi dasar pendidikan tersebut memandang pendidikan
sebagai kegiatan kehidupan dalam masyarakat
untuk mencapai perwujudan manusia seutuhnya yang berlangsung sepanjang hayat.
Pendidikan sebagai kegiatan kehidupan dalam masyarakat mempunyai arti penting
baik bagi individu maupun masyarakat. Sebab antara masyarakat dan individu
saling berkaitan.
Individu menjadi manusia seperti
sekarang ini adalah karena proses belajar atau proses interaksi manusiawi
dengan manusia lainnya. Ini berarti bahwa manusia tidak akan menjadi manusia
tanpa dimanusiakan. Dengan kata lain perkembangan manusia yang manusiawi hanya
dapat terjadi dalam lingkungan masyarakatnya. Namun sebaliknya masyarakat
sebagai wujud kehidupan bersama tidak mungkin berkembang kalau tidak didukung
oleh kemajuan individu-individu anggotanya.
2)
Hakekat
Pendidikan MIPA.
Pendidikan Suatu proses
untuk membantu manusia mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala
perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatan kreatif tanpa
kehilangan identitas dirinya.
Tujuan Pendidikan Nasional.
a. Meningkatkan Kualitas Manusia.
Perwujudan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.yaitu: Berbudi pekerti
yang luhur, berkepribadian, Berdisiplin,
Bekerja
keras, Tangguh, Bertanggungjawab,
Mandiri, Cerdas, Sehat jasmani dan
rohani.
b. Pendidikan MIPA.
MIPA sebagai suatu kumpulan
mata pelajaran, hendaknya jangan hanya dipandang sebagai :
· Sekumpulan
informasi hasil kajian orang terdahulu yang harus diteruskan kepada peserta
didik, tetapi harus pula dipandang.
· Sebagai alat
pendidikan yang potensial dapat memberikan uriman (sumbangan) nyata untuk
perwujudan manusia Indonesia yang utuh.
c. Implikasi dari Ciri MIPA.
· Pendidikan MIPA
menghendaki pendekatan – pendekatan tertentu dan metode – metode tertentu yang
sesuai, serta sarana yang mendukung untuk memantapkan berbagai konsep MIPA pada
anak didik.
· Membuat mereka
mampu berpikir kritis.
· Menggunakan nalar
(akal budi) mereka secara efektif dan efisien.
· Menanamkan benih
sikap ilmiah pada diri mereka.
Dengan ciri perilaku ini, lulusan sekolah
menengah atas akan merupakan potensi tenaga kerja berkualitas yang merupakan
sumber daya manusia bagi pembangunan.
2. Pengertian Pendidikan.
Dalam kajian dan pemikiran tentang pendidikan
terlebih dahulu perlu diketahui 2 istilah yang hampir sama bentuknya dan sering
dipergunakan dalam dunia pendidikan, yaitu : pedagogi dan pedagoik.
Pedagogi berarti “pendidikan” sedangkan pedagoik
artinya “ilmu pendidikan”.
a.
Definisi Maha
Luas.
Pendidikan
adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung
dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi
hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.
b.
Definisi Sempit.
Pendidikan adalah
sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan
sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempuyai
kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan
tugas-tugas social mereka.
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan
sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai
didalam masyarakat dan kebudayaan.
3. Pengertian Pendidikan MIPA.
Pendidikan IPA merupakan disiplin ilmu yang
didalamnya terkait dengan ilmu pendidikan dan IPA itu sendiri. Sebelum
mengetahui lebih jelas mengenai pendidikan IPA serta ruang lingkupnya, IPA
memiliki dua pengertian yaitu dari segi pendidikan dan IPA itu sendiri.
Pendidikan MIPA merupakan mata pelajaran yang cukup
dianggap sulit sehingga perlu pelayanan yang serius supaya keberhasilan proses
pembelajarannya tercapai dengan baik.
4. Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam.
Ilmu
pengetahuan alam yang bermula timbul dari rasa ingin tahu manusia, sekarang telah berkembang
pesat dan telah banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat . Penmuan-penemuan
dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi dapat memberikan kemudahan dan
peningkatan kehidupan masyarakat. Misalnya peningkatan penyediaan sandang dan
pangan, kualitas kesehatan individu dan
masyarakat.
Kecuali itu,
penemuan-penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi merupakan dasar pembuka jalan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan alam selanjutnya. Semua penemuan-penemuan ilmu
pengetahuan alam masa kini, bukanlah hasil penemuan secara serentak, melainkan
merupakan jalinan penemuan-penemuan sebelumnya. Suatu penemuan memungkinkan
terdapatnya masalah baru yang mendorong manusia untuk bereksperimen
selanjutnya. Dengan demikian terjadi proses berantai yang dinamis dan menyebabkan
ilmu pengetahuan alam berkembang pesat.
Ilmu
pengetahuan alam yang bahasa asingnya “science” berasal dari kata latin
“Scientia” yang berarti saya tahu. Kata “science” sebenarnya semula berarti
ilmu pengetahuan yang meliputi baik ilmu pengetahuan sosial (Social science)
maupun ilmu pengetahuan alam (natural science). Lama kelamaan, bila seseorang
mengatakan “science” maka yang dimaksud adalah “natural science” atau dalam
bahasa Indonesia disebut ilmu pengetahuan alam dan disingkat IPA. sedangkan IPA
sendiri terdiri dari ilmu-ilmu fisik (Physical science) yang natara lain kimia,
fisika, astronomi dan geofisika, serta ilmu-ilmu biologi (life science).
Untuk mengidentifikasikan IPA dengan kata-kata
atau dengan kalimat yang singkat tidak mudah, karena sering kurang dapat
menggambarkan secara lengkap pengertian IPA tersebut.
5. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam.
Untuk mempelajari hakikat IPA perlu kita kaji
kembali ketiga contoh definisi IPA. IPA pada hakekatnya merupakan suatu produk,
proses dan penerapan dengan penjelasan sebagai berikut :
- IPA pada hakikatnya merupakan suatu produk atau hasil. IPA merupakan sekumpulan pengetahuan (dalam definisi pertama dan kedua) dan sekumpulan konsep-konsep dan bagan konsep (dalam definisi ketiga) yang merupakan hasil suatu proses tertentu.
- IPA pada hakikatnya adalah suatu proses (dalam definisi kedua). Yaitu proses yang digunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk IPA. Dalam Proses ini digunakan metode ilmiah dan terutama ditekankan pada proses observasi dan eksperimen (dalam definisi pertama dan kedua).
Matematika mempunyai sumbangan yang penting bagi perkembangan IPA.
Matematika antara lain berperan sebagai penunjang untuk memahami gejala-gejala
alam dan untuk memperhitungkan secara logis sesuatu yang tidak dapat diperoleh
dari observasi dan eksperimen. Perkembangan IPA bukan hanya karena proses
induksi dan deduksi tetapi juga peranan matematika. Pengetahuan yang diperoleh
dengan metoda ilmiah yang disertai perhitungan matematika melahirkan IPA
kuantitatif yang dipandang merupakan IPA modern.
Sebagai suatu produk, proses maupun penerapan,
IPA memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat membedakan ilmu pengetahuan lain.
Adapun ciri-ciri tersebut adalah :
1) Pengetahuan dalam
IPA bersifat universal. Ini berarti konsep-konsep dan teori IPA tetap konsisten
danb berlaku dimana-mana. Hal ini antara lain karena IPA tidak membahas
nilai-nilai moral dan etika, dan menjangkau nilai-nilai keindahan dan seni
budaya yang nilainya dipengaruhi oleh kebudayaan masing-masing tempat.
2) Ciri kedua dari IPA
ialah konsep-konsep dalam IPA dapat diuji kebenarannya oleh siapa saja pada
setiap waktu. ini berarti konsep-konsep IPA dapat dibuktikan oleh
ilmuwan-ilmuwan lain pada waktuyang berbeda-beda.
3) Ciri ketiga dari IPA adalah
bahwa konsep dari teori IPA bersifat tentatif yang berarti kemungkinan dapat
diubah bila ditemukan fakta baru yang tidak sesuai dengan konsep dan teori
tersebut.
6. Pengertian Matematika.
Istilah
matematika berasal dari kata Yunani “mathein” atau “ manthenein” , yang
artinya“mempelajari”. Mungkin juga , kata tersebut erat hubungannya dengan kata
Sansekerta “medha” atau “widya” yang artinya “kepandaian” , “ketahuan” . atau
“intelegensi”. Dalam buku Landasan Matematika , Andi Hakim nasution
(1977 : 12 ) tidak menggunakan istilah“ilmu pasti” dalam menyebut istilah ini.
Kata “ilmu pasti” merupakan terjemahan dari bahsa Belanda “wiskunde”.
Kemungkinan besar bahwa kata “wis” ini ditafsirkan sebagai “pasti” karena di
dalam bahasa Belanda ada ungkapan “wis an zeker”: ”zeker” berarti “pasti” ,
tetapi“wis” di sini lebih dekat artinya ke “wis” dari kata “wisdom” dan
wissenscaft” , yang erat hubungannya dengan “widya”. Karena itu , “wiskunde”
sebenarnya harus diterjemahkan sebagai “ilmu tentang belajar” yang sesuai dengan
arti “mathein” pada matematika.
Dalam
proses belajar matematika juga terjadi proses berpikir , sebab seseorang
dikatakan berpikir apabila orang itu melakukan kegiatan mental , dan orang yang
belajar matematika mesti melakukan kegiatan mental. Dalam berpikir , orang
menyusun hubungan-hubunganantara bagian-bagianinformasi yang telah direkam
dalam pikirannya sebagaipengertian pengertian.
Dari
pengertian tersebut , terbentuklah pendapat yang pada akhirnya dapat ditarik
kesimpulan. Dan , tentunya kemampuan berpikir seseorang dipengaruhi oleh
tingkat kecerdasannya. Dengan demikian , terlihat jelas adanya hubungan antara
kecerdasan dengan proses dalam belajar matematika ( Hudojo , 1990 : 5 ).
7. Tujuan Pengembangan Pendidikan Keterampilan MIPA dalam
Dunia Pendidikan.
Tujuan pengembangan
pendidikan keterampilan MIPA dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai wahana pendidikan umum untuk semua siswa guna membentuk
masyarakat yang meleks sains.
Sains sangat penting dalam
segala aspek kehidupan, karena itu perlu dipelajari agar semua insan Indonesia
mencapai literasi sains, sehingga membentuk masyarakat yang melek sains namun
tetap berkarakter bangsa.
2.
Aplikasi Mipa
Dalam Penyediaan Fasilitas dan Tenaga.
Saat ini, banyak dari fasilitas yang kita gunakan
merupakan produk dari hasil pembelajaran MIPA. Maksudnya bahwa fasilitas yang
dapat kita nikmati saat ini kebanyakan dibuat berdasarkan pemahaman terhadap
pelajaran MIPA. Contoh : pembuatan sabun, pemahaman atau aplikasi ilmu kimia
pada materi koloid.
Dengan mempelajari dan memahami MIPA, akan mampu
menciptakan peluang kerja (penyediaan tenaga). Contoh: sebagai guru, dokter,
ilmuan, dll.
3.
Sebagai cara berpikir.
4.
Sebagai cara untuk menyelidiki.
5.
Sebagai pengetahuan.
6. Memberikan
pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, prinsip dan konsep IPA, serta
keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
7. Memberikan
pengalaman kepada siswa dalam merencanakan dan mela-kukan kerja ilmiah untuk
membentuk sikap ilmiah.
8. Meningkatkan
kesadaran untuk memelihara dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
9. Memberikan
bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
10. Lebih
jauh diungkapkan bahwa pendekatan yang digunakan dalam pendidikan IPA
berorientasi pada siswa. Peran guru bergeser dari menentukan “apa yang akan
dipelajari” ke “bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa”.
Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi
lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber
lain.
11. Memahami
konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan sehari-sehari.
12. Memiliki
keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, dan ide tentang alam di
sekitarnya.
13. Membina
siswa untuk bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri,
bertanggungjawab, bekerjasama dan mandiri.
14. Siswa mampu
menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah
yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR
PUSTAKA
Mudyahardjo,
Redja. 2001. Pengantar Pendidikan.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Hasbullah. 1999.
Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada.
Ihsan, Fuad.
2011. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
http://alentaunp.blogspot.com/2011/11/hakekat-pendidikan.html(diakses
tanggal 30 September 2013).
http://huslein.blogspot.com/2012/10/contoh-makalah-dasar-dasar-pendidikan.html(diakses
tanggal 30 September 2013).
http://skripsi-dulrohman.blogspot.com/2012/08/karakteristik-gejala-pendidikan-mipa.html
(diakses tanggal 30 September 2013).
http://rumahkoplax21.blogspot.com/2011/06/makalah-dasar-dasar-mipa-pengertian.html
(diakses tanggal 30 September 2013).
http://huslein.blogspot.com/2012/10/contoh-makalah-dasar-dasar-pendidikan.html(diakses
tanggal 30 September 2013).
http://laporanipa.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-ipa/
(diakses tanggal 30 September 2013).
http://suaidinmath.wordpress.com/2010/04/24/strategi-pembelajaran-mipa/
(diakses tanggal 30 September 2013).
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2120776-tujuan-pembelajaran-ilmu-pengetahuan-alam/ (diakses tanggal 30
September 2013).