Selasa, 27 Mei 2014

Keterampilan Menulis

“KETERAMPILAN MENULIS”

1. Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Menulis. 

Menurut pendapat Poerwadaminta (1987 : 1098) dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), “Menulis ialah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat, dan sebagainya)”.
Sedangkan menurut pendapat dari A. Widyamartaya, “Menulis adalah suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak mengungkapkan kandungan jiwanya kepada orang lain, atau kepada dirinya sendiri, dalam tulisan. Kegiatan menulis ini adalah suatu kegiatan manusia sadar dan terarah, mempunyai swakerja atau mekanika yang perlu kita perhatikan agar tulisan kita berhasil baik swakerja ini meliputi kegiatan-kegiatan pada tahap penulisan. (1988 : 9)
Menulis adalah bentuk yang disampaikan melalui alat tulis yang bersifat gagasan, buah pikiran, perasaan yang membentuk satu kesatuan pikiran selalu lengkap dan utuh. Menurut pendapat Tarigan ada 7 tujuan menulis, yaitu sebagai berikut :
  • Tujuan penugasan (assiggment purpose), dalam hal ini penulis membuat sebuah tulisan karena ditugaskan bukan karena kemauan sendiri. 
  • Tujuan altruistic (altruistic purpose), dalam hal ini penulisan bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghilangkan kedudukan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karya itu. 
  • Tujuan persuasive (persuasive purpose), dalam hal ini penulis bertujuan meyakinkan para pembaca akan gagasan yang diutarakan. 
  • Tujuan informasi (informational purpose) dalam hal ini penulis bertujuan memberi informasi atau keterangan. 
  • Tujuan pernyataan diri (self expressive), dalam hal ini penulis bertujuan menyatakan diri kepada para pembaca.
  • Tujuan kreatif (creative purpose), penulis bertujuan mencapai nilai-nilai arsitik, nilai-nilai kesenian. 
  • Tujuan pemecahan masalah (problem solving purpose), penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, serta menjelajahi dan meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca, (1983 : 24-25)
Graves (dalam Akhadiah dkk., 1998:1.4) berkaitan dengan manfaat menulis mengemukakan bahwa :
1)   Menulis Mengasah Kecerdasan.
Menulis adalah suatu aktivitas yang kompleks. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan kemampuan mengharmonikan berbagai aspek. Aspek-aspek itu meli-puti (1) pengetahuan tentang topik yang akan dituliskan, (2) penuangan pengetahuan itu ke dalam racikan bahasa yang jernih, yang disesuaikan dengan corak wacana dan kemampuan pembacanya, dan (3) penyajiannya selaras dengan konvensi atau aturan penulisan. Untuk sampai pada kesanggupan seperti itu, seseorang perlu memiliki kekayaan dan keluwesan pengungkapan, kemampuan mengendalikan emosi, serat menata dan mengembangkan daya nalarnya dalam berbagai level berfikir, dari tingkat mengingat sampai evaluasi.
2)   Menulis Mengembangkan Daya Inisiatif dan Kreativitas.
Dalam menulis, seseorang mesti menyiapkan dan mensuplai sendiri segala sesuatunya. Segala sesuatu itu adalah (1) unsur mekanik tulisan yang benar seperti pungtuasi, ejaan, diksi, pengalimatan, dan pewacanaan, (2) bahasa topik, dan (3) pertanyaan dan jawaban yang harus diajukan dan dipuaskannya sendiri. Agar hasilnya enak dibaca, maka apa yang dituliskan harus ditata dengan runtut, jelas dan menarik.
3)   Menulis Menumbuhkan Keberanian.
Ketika menulis, seorang penulis harus berani menampilkan kediriannya, ter-masuk pemikiran, perasaan, dan gayanya, serta menawarkannya kepada publik. Kon-sekuensinya, dia harus siap dan mau melihat dengan jernih penilaian dan tanggapan apa pun dari pembacanya, baik yang bersifat positif ataupun negatif.
4)   Menulis Mendorong Kemauan dan Kemampuan Mengumpulkan Informasi.
Seseorang menulis karena mempunyai ide, gagasan, pendapat, atau sesuatu hal yang menurutnya perlu disampaikan dan diketahui orang lain. Tetapi, apa yang disampaikannya itu tidak selalu dimilikinya saat itu. Padahal, tak akan dapat me-nyampaikan banyak hal dengan memuaskan tanpa memiliki wawasan atau pengeta-huan yang memadai tentang apa yang akan dituliskannya. Kecuali, kalau memang apa yang disampaikannya hanya sekedarnya.
Kondisi ini akan memacu seseorang untuk mencari, mengumpulkan, dan me-nyerap informasi yang diperlukannya. Untuk keperluan itu, ia mungkin akan membaca, menyimak, mengamati, berdiskusi, berwawancara. Bagi penulis, pemero-lehan informasi itu dimaksudkan agar dapat memahami dan mengingatnya dengan baik, serta menggunakannya kembali untuk keperluannya dalam menulis. Implikasi-nya, dia akan berusaha untuk menjaga sumber informasi itu serta memelihara dan mengorganisasikannya sebaik mungkin. Upaya ini dilakukan agar ketika diperlukan, informasi itu dapat dengan mudah ditemukan dan dimanfaatkan. Motif dan perilaku seperti ini akan mempengaruhi minat dan kesungguhan dalam mengumpulkan infor-masi serta strategi yang ditempuhnya.
Menulis banyak memberikan manfaat, di antaranya (1) wawasan tentang topik akan bertambah, karena dalam menulis berusaha mencari sumber tentang topik yang akan ditulis, (2) berusaha belajar, berpikir, dan bernalar tentang sesuatu misalnya menjaring informasi, menghubung-hubungkan, dan menarik simpulan, (3) dapat menyusun gagasan secara tertib dan sistematis, (4) akan berusaha menuangkan gagasan ke atas kertas walaupun gagasan yang tertulis me-mungkinkan untuk direvisi, (5) menulis memaksa untuk belajar secara aktif, dan (6) menulis yang terencana akan membisakan berfikir secara tertib dan sistematis. 
2. Jenis-Jenis Tulisan.

Pembagian atatu golongan menulis dapat di tinjau dari beberapa penulisan berdasarkan tujuan penulisan ini di bagi lima bagian :

1)   Eksposisi.

Eksposisi atau paparan adalah tulisan yang berusaha menerangkan atau menjelaskan sesuatu hal atau gagasan. Keterangan, atau dapat pula mengembangkan sebuah gagasan, sehingga menjadi luas dan gampang dimengerti.
2)   Deskripsi.
Deskripsi adalah tulisan yang berusaha melukiskan atau memberikan suatu objek beserta rinciannya. Objek yang dilukiskan ada sesuatu yang sudah diamati penulis atau sesuatu yang menjadi pengalaman penulis. Jadi objek dapat berupa pandangan tempat, suasana, kegiatan, dan lain-lain. Kemudian dapat dilukiskan adalah bagian dari objek.
Tujuan penulisan deskripsi adalah agar pembaca dapat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan yang disampaikan penulis.
3)   Argumentasi.
Argumentasi adalah tujuan yang mengungkapkan pendapat atau gagasan, sikap, dan keyakinan dengan memberikan alasan contoh, dan bukti-bukti sebagai bahan yang cukup kuat serta meyakinkan.
Tujuan meyakinkan argumentasi adalah agar penbaca itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis.
4)   Persuasi.
Persuasi adalah tulisan yang mengemukakan gagasan penulis untuk mempengaruhi para pembaca untuk meyakinkan pembaca tentang apa yang dituliskan oleh penulis agar pembaca dapat terpengaruh atau setuju dengan gagasan yang disampaikan oleh penulis.
5)   Narasi.
Narasi adalah tulisan yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga seolah-olah pembaca melihat atau merasakan sendiri kejadian itu.
Tujuan penulisan narasi adalah memberitahukan peristiwa-peristiwa yang disampaikan penulis agar pembaca mengetahui dengan jelas tentang rangkaian peristiwa yang disampaikan.
Narasi adalah karangan yang bersifat mengisahkan atau bercerita. Didalam karangan narasi sering terdapat dialog para tokoh ceritanya, disamping uraian biasa. Dengan dialog, cerita lebih hidup dan menarik untuk dibaca. Bentuk cerita yang hanya menguraikan jalan cerita tanpai dibumbuhi dengan dialog pasti hambar.
A Hadi Nafiah mengatakan bahwa, “Dengan dialog cerita memang terasa lebih hidup atau menarik sehingga lebih dapat menghasilkan bagi pembaca, lukisan watak, pribadi, kecerdasan, sikap atau tingkah pendidikan tokoh dalam cerita yang disuguhkan acapkali dapat lebih tepat dan mengenai apabila ditambahkan dialog-dialog (1981 : 66).
 
3. Proses Penulisan.
1)   Tahap Prapenulisan.

Tahap ini merupakan tahap persiapan. Pada tahap ini menentukan apa yang akan ditulis dan dibahas. Penentuan itu akan mengarahkan dan membatasi tulisan. Tahap ini meliputi beberapa kegiatan yang akan diuraikan satu persatu.

2)   Pemilihan Topik.
Kegiatan yang pertama adalah memilih topik. Memilih topil berarti memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan. Topik itu dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu : pengalaman, pengalaman, pendapat/penalaran, dan khalayan. Topik-topik karangan ilmiah banya yang bersumber pada pengamatan, pengalaman, dan penalaran.
Dalam memilih topik untuk karangan ilmiah, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :
a.    Ada manfaatnya untuk perkembanagn ilmu atau profesi.
b.    Cukup menarik untuk dibahas.
c.    Dikenal dengan baik.
d.   Bahannya dapat diperoleh.
e.    Tidak terlalu luad dan tidak terlalu sempit.
3)   Pembatasan Topik.
Kegiatan yang keda adalah pembatasan topik. Jika sudah merasa sesuia dengan topik tang dipilih, maka selanjutnya yaitu membatasinya. Diatas sudah menyebutkan bahwa salah satu persyaratan topik itu tidak boleh terlalu luas atau terlalu sempit. Topik yang terlalu luas tidak memberikan kesempatan kepada untuk membahasnya secara mendalam, apalagi jika waktu terbatas. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit akan bersifat sangat khusus dan tidak banyak gunanya untuk bidang profesi, kecuali jika melaporkan hasil suatu studi kasus. Karena itu, sejak taraf permulaan penulis harus sudah membatasinya.
Tentu saja, dapat langsung memikirkan suatu topik yang terbatas. Tetapi, apabila seorang pemula, sebaiknya buat dahulu diagram jam atau diagram pohon.
4)   Judul Karangan.
Dalam pelaksanaannya, topik yang telah dipilih itu dinyatakan dalam suatu judul karangan. Topik dengan judul tidak sama. Topik adalah pokok pembicaraan, sedangkan judul adalah nama, title, atau semacam label untuk suatu karangan.
Judul karangan ilmiah hharus dipikirkan sungguh-sungguh dengan mengingat beberapa persyaratan, antara lain :
a.    Harus sesuai dengan topik atau isi dan jangkauannya.
b.    Sebaiknya dinyatakan dalam frase bukan kalimat.
c.    Sesingkat mungkin.
d. Sejelas mungkin, tidak dinyatakan dalam kata kiasan dan tidak mengandung kata bermakna ganda.
  4. Hal-Hal yang Mendukung Seseorang untuk Terampil dalam Menulis.
 Kemampuan menulis adalah kemampuan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar. Kemampuan menulis seseorang akan menjadi baik apabila dia juga memiliki :

1)   Kemampuan untuk menemukan masalah yang akan ditulis.

2)   Kepekaan terhadap kondisi pembaca.

3)   Kemampuan menyusun perencanaan penelitian.
4)   Kemampuan menggunakan bahasa indonesia.
5)   Kemampuan memuali menulis.
6)   Kemampuan memeriksa karangan sendiri.
Kemampuan tersebut akan berkembang apabila ditunjang dengan kegaiatan membaca dan kekayaan kosakata yang dimilikinya.
Beberapa cara menulis yang dapat kita terapkan untuk meningkatkan kemampuan menulis dalam diri kita antara lain sebagai berikut :
1)   Banyak membaca.
Menulis pada dasarnya adalah menuangkan ide dan gagasan yang kita miliki. Hasil tulisan tersebut dapat bersifat argumentasi, persuasi, deskripsi, dan eksposisi. Karena tulisan berawal dari sebuah ide dan gagasan yang ingin disampaikan, hal pertama yang harus kita pikirkan dalam menulis adalah ide atau gagasan apa yang kita miliki untuk kemudian kita tuangkan dalam sebuah tulisan.
Kita dapat mencari ide dan gagasan tersebut dari berbagai sumber. Seperti pengalaman pribadi, pengetahuan yang sudah dimiliki, opini, dsb. Cara terbaik untuk memperluas dan memperkaya ide dan gagasan tersebut adalah dengan cara membaca. Semakin banyak kita membaca maka pengetahuan kita akan semakin bertambah banyak. Selain memperkaya ide, banyak membaca juga secara tidak langsung akan mengajarkan pada kita bagaimana gaya bahasa dalam menulis yang baik dan benar seperti dicontohkan oleh penulis dan pengarang buku-buku bacaan yang telah kita baca.
2)   Menulis secara teratur.
Menulis yang teratur dapat menjaga dan meningkatkan kualitas tulisan yang kita hasilkan. Hal ini dikarenakan kebiasaan menulis yang dijaga dengan baik tidak akan melunturkan cara dan gaya bahasa kita dalam menulis. Kita juga dapat mengatur frekuensi menulis kita agar kegiatan menulis tidak membuat hidup kita menjadi jenuh. Misalnya, kita menulis minimal seminggu sekali atau sesuai dengan jadwal kesibukan kita masing-masing.
3)   Belajar cara menulis yang baik dan benar.
Dalam rangka mengembangkan kemampuan menulis yang kita miliki, kita juga dapat belajar bagaimana cara menulis yang baik dan benar dari berbagai sumber referensi yang terpercaya. Kita dapat mengambil kursus menulis atau belajar secara otodidak mengenai teknik menulis yang baik. Semakin banyak kita belajar menulis maka semakin banyak pula pengetahuan kita dalam membuat tulisan yang baik. Selain itu, semakin banyak kita mendekati hal-hal yang berkaitan dengan dunia tulis menulis maka secara tidak langsung akan mempengaruhi mindset kita dalam meningkatkan kemampuan menulis.
4)   Perhatikan mood.
Kondisi perasaan kita sangat berpengaruh terhadap kualitas tulisan yang dihasilkan. Ketika perasaan kita galau tidak menentu maka hasil tulisan kita pun akan terkesan berantakan dan asal-asalan. Tulisan merupakan cerminan dari kepribadian dan intelektual penulisnya. Jadi, menulis dalam keadaan mood yang baik akan sangat berpengaruh dalam menghasilkan kualitas tulisan yang bagus.
5)   Kebiasaan melakukan evaluasi.
Melakukan evaluasi terhadap hasil tulisan yang kita buat sangat penting untuk dilakukan. Hal ini bermanfaat ketika kita mengalami kesalahan dalam menulis baik berupa pengejaan kata yang salah, penulisan angka dan huruf yang salah, hingga pembuatan tulisan dengan gaya bahasa yang salah. Jangan terburu-buru untuk menerbitkan tulisan kita sebelum kita evaluasi dan merasa yakin jika tulisan yang selesai kita buat tersebut bebas kesalahan dan layak untuk dibaca banyak orang.
6)   Minta pendapat.
Salah satu cara terbaik dan cepat dalam meningkatkan kualitas menulis kita adalah dengan meminta pendapat kepada seseorang yang sudah mahir menulis mengenai tulisan yang sudah kita buat. Cara meminta pendapat ini sangat efisien dalam meningkatkan kualitas menulis kita karena kita akan cepat mengatahui di mana letak kesalahan kita dalam menulis dan bagaimana koreksi kebenarannya

     Pada dasarnya menulis itu mudah dilakukan. Kita hanya perlu sebuah ide dan menuangkannya dalam rangkaian kalimat yang mudah untuk dibaca dan dipahami isinya. Jika kita belum terbiasa menulis, jangan ragu untuk memulainya. Kesalahan akan menunjukan kita jalan kebenarannya. Dengan latihan yang rutin kita pasti mampu menciptakan karya tulisan yang bagus dan menarik untuk dibaca.

5. Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka. 

Bila saat ini anda sedang menulis proposal ptk atau laporan ptk, atau karya tulis ilmiah lainnya, maka salah satu bagian penting dari karya tulis itu adalah pencantuman daftar kepustakaan atau daftar referensi yang dimuat dalam bentuk daftar pustaka. Lazimnya daftar pustaka dicantumkan setelah bab kesimpulan dan saran. Untuk menulis daftar pustaka sendiri ada tata aturan yang harus dipenuhi.


Daftar pustaka adalah daftar karya tulis yang digunakan atau dimanfaatkan oleh penulis selama menyusun karya tulisnya lalu kemudian karya tulis tersebut digunakannya sebagai acuan. Pada setiap karya ilmiah, daftar pustaka harus ada sebagai bukti keberadaan sumber acuan. Beberapa aturan umum yang digunakan untuk menulis daftar pustaka adalah sebagai berikut:

1)    Cara Menulis Nama pengarang/penulis.

Berkaitan dengan nama pengarang, selalu ditulis tanpa gelar dengan mendahulukan nama belakang. Setelah nama belakang ditulis, lalu diberi tanda koma (,) baru kemudian disambung dengan nama depan. Sementara untuk nama Cina penulisannya tidak perlu dibalik karena pada nama Cina nama keluarga (marga) sudah diletakkan di depan.

Contoh: 

Nama Sebenarnya
Cara Menuliskannya
Abdul Majid
Majid, Abdul
Selamat Hadi Wiyono
Wiyono, Selamat Hadi
Kim Jung Il
Kim Jung Il
Bila pengarang/penulis lebih dari dua orang Apabila kita menggunakan literatur dari karya tulis dengan pengarang lebih dari dua orang, maka hanya nama pengarang pertama yang ditulis. Nama-nama pengarang lainnya digantikan dengan ‘dkk’.
Contoh: 
Nama Pengarang Lebih dari Dua
Cara Menuliskannya
Kendal B. Taft, John G. McVernon, Charles Siegel, Donna O’Brien, dan Timothy Houston
Taft, B. Kendal dkk

2)    Cara Menulis Tahun Penerbitan.

Tahun penerbitan dituliskan di belakang nama pengarang, setelah tanda titik (.).

3)    Cara Menulis Judul Buku.

Tuliskan judul buku dengan dicetak miring (italic), kemudian setiap awal kata ditulis dengan huruf kapital. Judul ditulis setelah tanda titik (.) di belakang tahun penerbitan, kemudian diakhiri pula dengan tanda titik (.).

4)    Cara Menulis Judul Artkel .

Penulisan judul artikel mempunyai tatacara yang berbeda dengan penulisan judul buku. Bilamana judul buku ditulis dengan huruf kapital di awal setiap kata, maka untuk judul artikel, huruf kapital hanya digunakan pada huruf awal kata permulaan dari judul artikel saja.

Contoh: 

.
Judul
Cara Menuliskannya
Buku
Developing Minds
Developing Minds
Artikel
How To Teach Students So Remember
How to teach so students remember

5)    Cara Menulis Kota Tempat Buku Diterbitkan dan Nama Penerbit.

Setelah judul, dibelakang tanda titik (.) dituliskan nama kota tempat buku diterbitkan kemudian beri tanda titik dua (:) lalu tulis nama penerbit, dan akhiri dengan tanda titik.

Contoh: Banjarmasin: Alifa Alternatif Media.

Agar lebih jelas mengenai tata aturan penulisan daftar pustaka ini, perhatikan pula contoh-contoh berikut ini:

1)   Cara Menulis Karya Individual dari Internet.

Hithcoock, S. 1996. A Survey of STM Online Journals. 1990-95: The Calm Before The Storm, (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey.html, diakses 12 Juni 2012).

2)   Cara Menulis Artikel dari Jurnal di Internet.

Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, Nomor 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 14 Juli 2012).

3)   Buku dengan satu pengarang:

Sampurno, Adi. 2012. Gejala-Gejala Keracunan Pada Anak Balita. Jakarta: Insan Cendekia.

4)   Buku dengan dua pengarang.

Jalal, Abdul dan Kisman, Muhammad. 2011. Pendidikan Karakter untuk Pelajar-Pelajar Indonesia. Surakarta: Obor Pendidikan.

5)   Buku dengan pengarang lebih dari dua.

Luminto, Herry Asman. 2009. Menggugah Nurani Penguasa Dan Birokrat Di Negeri Tikus. Jakarta: Pena Buana.

6)   Artikel dalam buku dengan editor (penyunting).

Alwright, R. 1998. Language learning through communication practice. Dalam C.J. Broomfit dan K. Johnson (peny,). The Communicative Approach to language Teaching. Oxford, England: Oxford University Press, 167 – 182.

7)   Artikel dari jurnal.

Elisa, Nahdiatul. 2012. Penerapan metode bermain peran dalam pembelajaran matematika di SDN Pinang Seratus. Jurnal PTK Guru Indonesia, 15-20.

8)   Makalah.

Pakpahan, J. 1994. Pendidikan sistem ganda pada sekolah kejuruan. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional dan Temu Karya VII Forum Komunikasi FPTK/JPTK se-Indonesia di IKIP Surabaya (Tidak Diterbitkan). IKIP Surabaya.

9)   Artikel dari Surat Kabar/Koran.

Lopa, baharuddin. 1987. Boutros-Boutros Ghali dan Penegakan HAM.Jawa Pos. Sabtu Wage 4 Januari 1987, hlm 4.

10)  Publikasi Pemerintah dengan Pengarang.

Abdullah, A. 1983. Pendidikan Umum dan Pendidikan Kejuruan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

11)  Publikasi Pemerintah tanpa pengarang.

Dikdasmen. 1993. Data/Informasi Keadaan SLB Negeri dan Swasta. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

12)  Skripsi/Tesis/Disertasi:  


      Marisha, Caca. 2011. Kemampuan Siswa Kelas VIIB dalam Berhitung Bilangan Bulat: Sebuah Penelitian Tindakan Kelas (Skripsi S1 Tidak Diterbitkan). Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Palangkara.

 

DAFTAR PUSTAKA
Imantria, Benny., “6 Tips Meningkatkan Kemampuan Menulis”. http://panduan-belajar blog.blogspot.com/2011/12/meningkatkan-kemampuan-menulis.html   (diakses 28 November 2013).
N,N., “Hakikat Keterampilan Menulis”. http://bahasa.kompasiana.com/2012/03/25/hakikat-keterampilan-menulis-449101.html  (diakses 28 November 2013).
Putera, Ade., “Cara Penulisan Daftar Pustaka”. http://www.updatenya.com/2013/03/cara-penulisan-daftar-pustaka.html  (diakses 28 November 2013).
 

 

 



1 komentar:

  1. SITUS LIVE STREAMING BOLA TERUPDATE DAN TERLENGKAP DAPAT DI LIHAT DI :
    lihatbola.live
    lihatbola.asia
    asianbookie.id

    SITUS LIVESCORE TERLENGKAP DAN TERUPDATE DAPAT DI LIHAT DI >>> https://menitgoal.com/

    KUMPULAN PREDIKSI BOLA YANG TERLENGKAP DAN TERPERCAYA YANG WAJIB ANDA KUNJUNGI : https://prediksipapa.com/

    KUMPULAN PANDUAN JUDI UNTUK KEMENANGAN BESAR ANDA YANG BISA ANDA KUNJUNGI DI : http://bukujudi99.com/

    SITUS NONTON MOVIE HD TANPA BUFFERING SEMUA MOVIE LENGKAP KUNJUNGI -->> layarkaca21indo.com
    minion99.org
    minion99.com

    BalasHapus