Selasa, 27 Mei 2014

Tujuan Mengembangkan Pendidikan Keterampilan MIPA Dalam Dunia Pendidikan

Tujuan Mengembangkan Pendidikan Keterampilan MIPA Dalam Dunia Pendidikan

1. Hakekat Pendidikan dan Pendidikan MIPA.
1)   Hakekat Pendidikan.

Hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia, sebab urusan utama pendidikan adalah manusia Wawasan yang dianut oleh pendidik dalam  hal ini guru, tentang manusia akan mempengaruhi strategi atau metode yang digunakan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Disamping itu konsep pendidikan yang dianut saling berkaitan erat dengan hakikat pendidikan.
Beberapa asumsi dasar yang berkenaan dengan dengan hakikat pendidikan tersebut dinyatakan oleh Raka Joni sebagai berikut :

a. Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara kedaulatan  subjek didik dengan kewibawaan pendidikan.
b. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
c.    Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
d.   Pendidikan berlangsung seumur hidup.
e.  Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.
Pada dasarnya pendidikan harus dilihat sebagai proses dan sekaligus sebagai tujuan. Asumsi dasar pendidikan tersebut memandang pendidikan sebagai kegiatan kehidupan dalam masyarakat untuk mencapai perwujudan manusia seutuhnya yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan sebagai kegiatan kehidupan dalam masyarakat mempunyai arti penting baik bagi individu maupun masyarakat. Sebab antara masyarakat dan individu saling berkaitan.
Individu menjadi manusia seperti sekarang ini adalah karena proses belajar atau proses interaksi manusiawi dengan manusia lainnya. Ini berarti bahwa manusia tidak akan menjadi manusia tanpa dimanusiakan. Dengan kata lain perkembangan manusia yang manusiawi hanya dapat terjadi dalam lingkungan masyarakatnya. Namun sebaliknya masyarakat sebagai wujud kehidupan bersama tidak mungkin berkembang kalau tidak didukung oleh kemajuan individu-individu anggotanya.
2)   Hakekat Pendidikan MIPA.
         Pendidikan Suatu proses untuk membantu manusia mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatan kreatif tanpa kehilangan identitas dirinya.
Tujuan Pendidikan Nasional.
a.    Meningkatkan Kualitas Manusia.
Perwujudan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.yaitu: Berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian, Berdisiplin, Bekerja keras, Tangguh, Bertanggungjawab, Mandiri, Cerdas, Sehat jasmani dan rohani.
b.    Pendidikan MIPA.
MIPA sebagai suatu kumpulan mata pelajaran, hendaknya jangan hanya dipandang sebagai :
·   Sekumpulan informasi hasil kajian orang terdahulu yang harus diteruskan kepada peserta didik, tetapi harus pula dipandang.
·     Sebagai alat pendidikan yang potensial dapat memberikan uriman (sumbangan) nyata untuk perwujudan manusia Indonesia  yang utuh.
c.    Implikasi dari Ciri MIPA.
·     Pendidikan MIPA menghendaki pendekatan – pendekatan tertentu dan metode – metode tertentu yang sesuai, serta sarana yang mendukung untuk memantapkan berbagai konsep MIPA pada anak didik.
·     Membuat mereka mampu berpikir kritis.
·     Menggunakan nalar (akal budi) mereka secara efektif dan efisien.
·     Menanamkan benih sikap ilmiah pada diri mereka.
Dengan ciri perilaku ini, lulusan sekolah menengah atas akan merupakan potensi tenaga kerja berkualitas yang merupakan sumber daya manusia bagi pembangunan.

2. Pengertian Pendidikan.
Dalam kajian dan pemikiran tentang pendidikan terlebih dahulu perlu diketahui 2 istilah yang hampir sama bentuknya dan sering dipergunakan dalam dunia pendidikan, yaitu : pedagogi dan pedagoik. Pedagogi berarti “pendidikan” sedangkan pedagoik artinya “ilmu pendidikan”.

a.    Definisi Maha Luas.
Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.
b.    Definisi Sempit.
Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempuyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas social mereka.
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan.

3. Pengertian Pendidikan MIPA. 
Pendidikan IPA merupakan disiplin ilmu yang didalamnya terkait dengan ilmu pendidikan dan IPA itu sendiri. Sebelum mengetahui lebih jelas mengenai pendidikan IPA serta ruang lingkupnya, IPA memiliki dua pengertian yaitu dari segi pendidikan dan IPA itu sendiri.

Pendidikan MIPA merupakan mata pelajaran yang cukup dianggap sulit sehingga perlu pelayanan yang serius supaya keberhasilan proses pembelajarannya tercapai dengan baik.


4. Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam. 
Ilmu pengetahuan alam yang bermula timbul dari rasa ingin tahu manusia, sekarang telah berkembang pesat dan telah banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat . Penmuan-penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi dapat memberikan kemudahan dan peningkatan kehidupan masyarakat. Misalnya peningkatan penyediaan sandang dan pangan, kualitas kesehatan  individu dan masyarakat.

Kecuali itu, penemuan-penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi     merupakan dasar pembuka jalan bagi pengembangan ilmu pengetahuan alam selanjutnya. Semua penemuan-penemuan ilmu pengetahuan alam masa kini, bukanlah hasil penemuan secara serentak, melainkan merupakan jalinan penemuan-penemuan sebelumnya. Suatu penemuan memungkinkan terdapatnya masalah baru yang mendorong manusia untuk bereksperimen selanjutnya. Dengan demikian terjadi proses berantai yang dinamis dan menyebabkan ilmu pengetahuan alam berkembang pesat.
Ilmu pengetahuan alam yang bahasa asingnya “science” berasal dari kata latin “Scientia” yang berarti saya tahu. Kata “science” sebenarnya semula berarti ilmu pengetahuan yang meliputi baik ilmu pengetahuan sosial (Social science) maupun ilmu pengetahuan alam (natural science). Lama kelamaan, bila seseorang mengatakan “science” maka yang dimaksud adalah “natural science” atau dalam bahasa Indonesia disebut ilmu pengetahuan alam dan disingkat IPA. sedangkan IPA sendiri terdiri dari ilmu-ilmu fisik (Physical science) yang natara lain kimia, fisika, astronomi dan geofisika, serta ilmu-ilmu biologi (life science).  
Untuk mengidentifikasikan IPA dengan kata-kata atau dengan kalimat yang singkat tidak mudah, karena sering kurang dapat menggambarkan secara lengkap pengertian IPA tersebut.


5. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam. 
Untuk mempelajari hakikat IPA perlu kita kaji kembali ketiga contoh definisi IPA. IPA pada hakekatnya merupakan suatu produk, proses dan penerapan dengan penjelasan sebagai berikut :
  • IPA pada hakikatnya merupakan suatu produk atau hasil. IPA merupakan sekumpulan pengetahuan (dalam definisi pertama dan kedua) dan sekumpulan konsep-konsep dan bagan konsep (dalam definisi ketiga) yang merupakan hasil suatu proses tertentu.
  • IPA pada hakikatnya adalah suatu proses (dalam definisi kedua). Yaitu proses yang digunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk IPA. Dalam Proses ini digunakan metode ilmiah dan terutama ditekankan pada proses observasi dan eksperimen (dalam definisi pertama dan kedua).

Matematika mempunyai sumbangan yang penting bagi perkembangan IPA. Matematika antara lain berperan sebagai penunjang untuk memahami gejala-gejala alam dan untuk memperhitungkan secara logis sesuatu yang tidak dapat diperoleh dari observasi dan eksperimen. Perkembangan IPA bukan hanya karena proses induksi dan deduksi tetapi juga peranan matematika. Pengetahuan yang diperoleh dengan metoda ilmiah yang disertai perhitungan matematika melahirkan IPA kuantitatif yang dipandang merupakan IPA modern. 
Sebagai suatu produk, proses maupun penerapan, IPA memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat membedakan ilmu pengetahuan lain. Adapun ciri-ciri tersebut adalah : 
1)   Pengetahuan dalam IPA bersifat universal. Ini berarti konsep-konsep dan teori IPA tetap konsisten danb berlaku dimana-mana. Hal ini antara lain karena IPA tidak membahas nilai-nilai moral dan etika, dan menjangkau nilai-nilai keindahan dan seni budaya yang nilainya dipengaruhi oleh kebudayaan masing-masing tempat.
2)   Ciri kedua dari IPA ialah konsep-konsep dalam IPA dapat diuji kebenarannya oleh siapa saja pada setiap waktu. ini berarti konsep-konsep IPA dapat dibuktikan oleh ilmuwan-ilmuwan lain pada waktuyang berbeda-beda. 
3) Ciri ketiga dari IPA adalah bahwa konsep dari teori IPA bersifat tentatif yang berarti kemungkinan dapat diubah bila ditemukan fakta baru yang tidak sesuai dengan konsep dan teori tersebut. 

6. Pengertian Matematika. 
       Istilah matematika berasal dari kata Yunani “mathein” atau “ manthenein” , yang artinya“mempelajari”. Mungkin juga , kata tersebut erat hubungannya dengan kata Sansekerta “medha” atau “widya” yang artinya “kepandaian” , “ketahuan” . atau “intelegensi”. Dalam buku Landasan Matematika , Andi Hakim nasution (1977 : 12 ) tidak menggunakan istilah“ilmu pasti” dalam menyebut istilah ini. Kata “ilmu pasti” merupakan terjemahan dari bahsa Belanda “wiskunde”. Kemungkinan besar bahwa kata “wis” ini ditafsirkan sebagai “pasti” karena di dalam bahasa Belanda ada ungkapan “wis an zeker”: ”zeker” berarti “pasti” , tetapi“wis” di sini lebih dekat artinya ke “wis” dari kata “wisdom” dan wissenscaft” , yang erat hubungannya dengan “widya”. Karena itu , “wiskunde” sebenarnya harus diterjemahkan sebagai “ilmu tentang belajar” yang sesuai dengan arti “mathein” pada matematika.

Dalam proses belajar matematika juga terjadi proses berpikir , sebab seseorang dikatakan berpikir apabila orang itu melakukan kegiatan mental , dan orang yang belajar matematika mesti melakukan kegiatan mental. Dalam berpikir , orang menyusun hubungan-hubunganantara bagian-bagianinformasi yang telah direkam dalam pikirannya sebagaipengertian pengertian.

Dari pengertian tersebut , terbentuklah pendapat yang pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan. Dan , tentunya kemampuan berpikir seseorang dipengaruhi oleh tingkat kecerdasannya. Dengan demikian , terlihat jelas adanya hubungan antara kecerdasan dengan proses dalam belajar matematika ( Hudojo , 1990 : 5 ).

7. Tujuan Pengembangan Pendidikan Keterampilan MIPA dalam Dunia Pendidikan
Tujuan pengembangan pendidikan keterampilan MIPA dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut : 
1.    Sebagai wahana pendidikan umum untuk semua siswa guna membentuk masyarakat yang meleks sains.

Sains sangat penting dalam segala aspek kehidupan, karena itu perlu dipelajari agar semua insan Indonesia mencapai literasi sains, sehingga membentuk masyarakat yang melek sains namun tetap berkarakter bangsa.
2.    Aplikasi Mipa Dalam Penyediaan Fasilitas dan Tenaga.
Saat ini, banyak dari fasilitas yang kita gunakan merupakan produk dari hasil pembelajaran MIPA. Maksudnya bahwa fasilitas yang dapat kita nikmati saat ini kebanyakan dibuat berdasarkan pemahaman terhadap pelajaran MIPA. Contoh : pembuatan sabun, pemahaman atau aplikasi ilmu kimia pada materi koloid.
Dengan mempelajari dan memahami MIPA, akan mampu menciptakan peluang kerja (penyediaan tenaga). Contoh: sebagai guru, dokter, ilmuan, dll.
3.    Sebagai cara berpikir.
4.    Sebagai cara untuk menyelidiki.
5.    Sebagai pengetahuan.
6.    Memberikan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, prinsip dan konsep IPA, serta keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
7.    Memberikan pengalaman kepada siswa dalam merencanakan dan mela-kukan kerja ilmiah untuk membentuk sikap ilmiah.
8.    Meningkatkan kesadaran untuk memelihara dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
9.    Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
10.    Lebih jauh diungkapkan bahwa pendekatan yang digunakan dalam pendidikan IPA berorientasi pada siswa. Peran guru bergeser dari menentukan “apa yang akan dipelajari” ke “bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa”. Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain.
11.    Memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan sehari-sehari.
12.    Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, dan ide tentang alam di sekitarnya.
13.    Membina siswa untuk bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggungjawab, bekerjasama dan mandiri. 
14.  Siswa mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. 


DAFTAR PUSTAKA
Mudyahardjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Hasbullah. 1999. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Ihsan, Fuad. 2011. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2120776-tujuan-pembelajaran-ilmu-pengetahuan-alam/ (diakses tanggal 30 September 2013). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar