Rabu, 18 Juni 2014

Fungsi Landasan Pendidikan dan Konsep Mengajar, Mendidik, dan Belajar

Fungsi Landasan Pendidikan dan Konsep Mengajar, 

Mendidik, dan Belajar

 

  1. Definisi Pendidikan Menurut Para Ahli. 

    Pendidikan sebagai gejala universal, merupakan suatu keharusan bagi manusia , karena selain pendidikan sebagai gejala, juga sebagai upaya memanusiakan manusia. Berikut ini akan dikemukakam beberapa pengertian pendidikan menurut para ahli :
    Menurut Rusli Lutan (1994) mengemukakan bahwa “pendidikan pada hakekatnya tetap sebagai proses membangkitkan kekuatan dan harga diri dari rasa ketidakmampuan, ketidakberdayaan, keserbakekurangan”.
    Djuju Sudjana (1996:31) tentang modal itu dalam dirinya sendiri yang tersirat dalam “human capital theory”, bahwa manusia merupakan sumber daya utama, berperan sebagai subyek baik dalam upaya meningkatkan tarap hidup dirinya maupun dalam melestarikan dan memanfaatkan lingkungannya. Menurut teori-teori ini konsep pendidikan harus dirasakan atas anggapan bahwa modal yang dimiliki manusia itu sendiri meliputi : sikap, pengetahuan, keterampilan dan aspirasi. Dengan perkataan, “modal utama bagi kemajuan manusia tidak berada di luar dirinya melainkan ada dalam dirinya, dan modal itu sendiri adalah pendidikan.
    Menurut George F. Knelled Ledi dalam bukunya yang berjudul Of Education (1967:63), pendidikan dapat dipandang dalam arti teknis, atau dalam arti hasil dan arti proses. Dalam artinya yang luas pendidikan menunjuk pada suatu tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh yang berhubungan dengan pertumbuhan atau perkembangan jiwa (mind), watak (character), atau kemampuan fisik (physical Ability) individu, pendidikan dalam arti ini berlangsung terus menerus (seumur hidup) kita sesungguhnya dan pengalaman seluruh kehidupan kita (George F. Knelled, 1967:63) dan pendidikan, Demands A. kualitative concept of experience (Frederick Mayyer, 1963:3-5).
    Selanjutnya menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk emmiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. 
    Jadi dapat disimpulkan, pendidikan adalah proses sepanjang hayat dan perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia sebagai individu, makhluk sosial dan sebagai makhluk Tuhan. Dalam pendidikan, secara implicit terjalin hubungan antara dua pihak, yaitu pihak pendidik dan pihak peserta didik yang di dalam hubungan itu berlainan kedudukan dan peranan setiap pihak, akan tetapi sama dalam hal dayanya yaitu salling mempengaruhi guna terlaksananya proses pendidikan (transformasi pendidikan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan yang tertuju kepada tujuan-tujuan yang diinginkan.
  2. Definisi Mendidik Menurut Para Ahli.

    Menurut Sugianto, mendidik bukan hanya “Transfer of Knowledge” tetapi juga “Transfer of Value”. Dengan demikian pendidikan dapat menjadi helper bagi umat manusia.
    Mendidik menurut Darmodiharjo dalam Sodulloh (2010:7) menunjukkan usaha yang lebih ditujukan kepada pengembangan budi pekerti, hati nurani, semangat, kcintaan, rasa susila, ketakwaan, dan lain-lainnya.
    Sejalan dengan itu, Marimba dalam Hasbullah (2009:8) menguraikan arti mendidik sebagai proses bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Lain halnya dengan Hamalik (2011:51), mendidik hanya dibatasi sebagai pemberian bimbingan belajar kepada murid.
    Menurut Wijanarko (2005:3) mendidik adalah menyampaikan pengajaran, norma-norma dan nilai-nilai hidup, aturan dan hukum. Pandangan ini diperkuat oleh Waini Rasyidin dalam tulisannya tentang pedagogic kritis, menguraikan pengertian mendidik sebagai kegiatan membimbing pertumbuhan anak, jasmani dan rohaninya dengan sengaja bukan saja untuk kepentingan pengajaran sekarang melainkan utamanya untuk kehidupan seterusnya dimasa depan.(2007:34).
    Berdasarkan beberapa pengertian di atas, mendidik dapat disimpulkan sebagai proses bimbingan dan pengajaran dalam rangka mengalihkan nilai-nilai, bukan sekedar pengetahuan saja. Mendidik merupakan suatu pekerjaan yang dipikul oleh guru untuk mengarahkan anak-anak didik dalam  belajar dan dalam  berprilaku yang baik, baik itu dikelas atau di masyarakat.
  3. Definisi Pembelajaran Menurut Para Ahli.

    Menurut Mashudi dalam Masri,dkk (2007:15) merupakan perubahan kekal dalam kecenderungan tingkah laku dan merupakan hasil amalan yang diperkukuh. Lebih lanjut, dalam pembelajaran harus menguasai 4 kemahiran utama, yaitu mendengar, bertutur, membaca dan menulis.
    Degeng dalam Majid (2011:11) mengungkapkan pembelajaran atau pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Di sisi lain, Aunurrahman (2010:9) menempatkan pembelajaran sebagai proses transfer informasi atau transfer of knowledge dari guru kepada siswa.
    Abdurrakhman (2010:5) mempunyai pandangan berbeda tentang pembelajaran. Pembelajaran baginya hanya kegiatan memotivasi dan memberikan fasilitas kepada siswa agar dapat belajar sendiri. Bahkan secara filosofis, Razali, dkk (2006:152) menguraikan pembelajaran sebagai suatu bentuk desakan bagi “kemandirian” spesies manusia.
    Sebagaimana yang dikemukakan winkel, pembelajaran adalah separangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadia-kejadian ekstrim yang berperanterhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa. 
    Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa   proses pembelajaran dialami setiap orang sepanjang hayat serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun. Pembelajaran merupakan interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pada dasarnya Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasiyang berbeda.
  4. Definisi Mengajar Menurut Para Ahli.

    Hamalik (2011:44) memberikan defenisi pada mengajar dengan batasan bahwa mengajar ialah menyampaikan pengetahuan kepada siswa didik atau murid di sekolah, mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah (hal. 47), usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa (hal. 48), memberikan bimbingan belajar kepada murid (hal. 50), kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga Negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat (hal. 50), dan suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari (hal. 52).
    Sejalan dengan Hamalik, Nasution dalam Suryosobroto (2009:15) menganggap mengajar merupakan suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi belajar mengajar.
    Lain halnya dengan Sanjaya (2009:208), mengajar secara deskriptif diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan (transfer of knowledge) dari guru kepada siswa. Sedang menurut Waini Rasyidin dalam tulisannya tentang pedagogic kritis, mengajar yaitu menyajikan bahan ajar tertentu berupa seperangkat pengetahuan, nilai dan/atau deskripsi keterampilan pada seseorang atau sekumpulan orang/anak dengan maksud agar pengetahuan yang diperlukannya sekarang atau untuk pekerjaan yang akan dijalaninya akan bertumbuh sehingga ia mampu mengembangkan atau meningkatkan intelegensinya secara intelektual (2007:34). 
    Sedangkan menurut Johnson (2007:37), bahwa proses mengajar harus melibatkan siswa dalam pencarian makna dan harus memungkinkan siswa memahami arti pelajaran yang mereka pelajari.
  5. Definisi Belajar Menurut Para Ahli.

    Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain. Berikut ini adalah pengertian dan definisi belajar menurut beberapa ahli :
    1.    Menurut Nasution, Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
    2.    Ernest H. Hilgard, Belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu.
    3.    Notoatmodjo, Belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup.
    4.    AHMADI A, Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia.
    5.    OEMAR H, Belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
    6.    CRONBACH, Belajar sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu menggunakan panca indranya.
    7.    WINKEL, Belajar adalah suatu aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilakn perubahan - perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap-sikap.
    8.    NOEHI NASUTION, Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal
    9.    SNELBECKER, Belajar adalah harus mencakup tingkah laku dari tingkat yang paling sederhana sampai yang kompleks dimana proses perubahan tersebut harus bisa dikontrol sendiri atau dikontrol oleh faktor-faktor eksternal
    10.    WHITERINGTON, Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-pola respontingkah laku yang baru nyata dalam perubahan ketrampilan, kebiasaan, kesanggupan, dan sikap.
    11.    Gagne (The Conditions of Learning 1977), Belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
    12.    Moh. Surya (1981:32), Suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
    13.    Anni  (2004:4), Proses paling penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.
    14.    M. Sobry Sutikno, Suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
    15.    Slameto  (2003:2), Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
    16.    Skinner  ( Belajar dan pembelajaran ), Hubungan antara stimulus dan respons yang tercipta melalui proses tingkah laku.
    17.    Trianto (2010:16), Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar.
    18.    Ngalim Purwanto  (1992 : 84), Setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
    19.    Spears, Mengamati, membaca, imited, untuk mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti arahan.
    20.    Arno F. Wittig ( Psychology of Learning  1981 ), Perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam tingkah laku suatu organisme sebagai hasil belajar.
    21.    James Patrick Chaplin ( Dictionary of Psychology 1985 ), Belajar dibatasi dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua Belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus. 
    22. Hintzman, Douglas L  ( The Psychology of Learning and Memor y 1987 ), Suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
  6. Fungsi Landasan Pendidikan.

    Sebelum membahas tentang fungsi landasan pendidikan, kami akan menjabarkan terlebih dahulu fungsi dan tujuan pendidikan.
    Fungsi pendidikan merupakan serangkaian tugas atau misi yang diemban dan harus dilakukan oleh pendidik. Tugas atau misi pendidik itu dapat tertuju pada diri manusia yang dididik mauapun kepada masyarakat bangsa ditempat ia hidup.
    Ada beberapa fungsi pendidikan :
    1.    Bagi dirinya sendiri, pendidikan berfungsi menyiapkan dirinya agar menjadi manusia secara utuh, sehingga ia dapat menunaikan tugas hidupnya secara baik dan dapat hidup wajar sebagai manusia.
    2.    Bagi masyarakat, pendidikan berfungis untuk melestarikan tata social dan tata nilai yang ada dalam masyarakat (preserveratif) dan sebagai agen pembaharuan social (direktif) sehingga dapat mengantisipasi masa depan.
    3.    Menyiapakan tenaga kerja.
    4.    Menyiapkan manusia sebagai warga Negara yang baik.
    5.    Menyiapkan manusia sebagai manusia.
    Tujuan pendidikan merupakan sesuatau yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Tanpa asdar tujuan maka praktek pendidikan tidak aka nada artinya. Tujuan pendidikan Indonesia menurut pasal 3 UU No.20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
    Adapun beberapa tujuan dalam pendidikan:
    1.    Tujuan umum, total atau akhir Adalah tujuan yang paling akhir dan merupakan keseluruhan tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan. Tujuan akhir pendidikan adalah tercapainya kebahagiaan sempurna, yaitu kepuasan hingga tidak menimbulkan keinginan lagi dan kekal atau abadi.
    2.    Tujuan Khusus Adalah pengkhususan tujuan umum atas dasar berbagai hal, misalnya usia, jenis kelamin, intelegensi, minat, lingkungn social-budaya, tahap-tahap perkemabangan, dan lain sebagainya.
    3.    Tujuan tak lengkap Adalah tujuan yang hanya menyangkut sebagian aspek kehidupan manusia. Misalnya aspek sosiologis, psikologis atau biologis saja.
    4.    Tujuan sementara Adalah tujuan yang hanya dimaksudkan untuk sementara saja, sedangkan kalau tujuan sementara telah tercapai kemudian ditinggalkan dan diganti dengan tujuan yang lain.
    5.    Tujuan intermedier Yaitu tujuan perantara bagi tujuan lainya yang pokok. Misalnya anak dibiasakan menyapu halaman agar kelak dia menjadi bertanggung jawab.
    6.    Tujuan incidental Yaitu tujuan yang dicapai pada saat-saat tertentu, seketika, spontan. Misalnya guru menegur anak yang bermain kasar pada saat pelajaran olahraga.
    7.    Tujuan Umum Adalah tujuan akhir atau tertinggi yang berlaku disuatu lembaga dan kegiatan pendidikan.
    8.    Tujuan institusional Adalah tujuan yang menjadi tugas suatu lembaga pendidikan untuk mencapainya.
    9.    Tujuan kulikuler Adalah tujuan yang akan dicapai oleh mata pelajaran atau bidang studi tertentu.
    10.    Tujuan instruksional Adalah tujuan yang yang ingin dicapai p-ada waktu guru mengajar suatu pkok bahasan tertentu.
    Pendidikan yang diselenggarakan dengan suatu landasan yang kokoh, maka prakteknya akan mantap, artinya jelas dan tepat tujuannya, tepat pilihan isi kurikulumnya, efisien dan efektif cara-cara pendidikan yang dipilihnya, dst. Dengan demikian landasan yang kokoh setidaknya kesalahan-kesalahan konseptual yang dapat merugikan akan dapat dihindarkan sehingga praktek pendidikan diharapkan sesuai dengan fungsi dan sifatnya, serta dapat dipertanggungjawabkan.
    Landasan pendidikan memiliki fungsi bagi para pendidik dan atau tenaga kependidikan, dan para ahli pendidikan. Bagi pendidik, landasan pendidikan berfungsi sebagai titik tolak,  acuan dalam rangka melaksanakan tugas profesionalnya merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pendidikan.
    Bagi tenaga kependidikan, landasan pendidikan juga berfungsi sebagai tempat berpijak atau dasar dalam melaksanakan tugas profesionalnya  seperti mengembangkan kurikulum, melaksanakan penelitian dan pengembangan pendidikan, dan mengelola pendidikan baik dalam lingkup mikro maupun lingkup makro.
    Fungsi Landasan Pendidikan dalam tenaga kependidikan tidak tertuju kepada pengembangan aspek keterampilan khusus mengenai pendidikan sesuai spesialisasi jurusan atau program pendidikan, melainkan tertuju kepada pengembangan wawasan kependidikan, yaitu berkenaan dengan berbagai asumsi yang bersifat umum tentang pendidikan yang harus dipilih dan diadopsi oleh tenaga kependidikan sehingga menjadi cara pandang dan bersikap dalam rangka melaksanakan tugasnya.
    Misi utama mata kuliah landasan-landasan pendidikan dalam pendidikan tenaga kependidikan tidak tertuju kepada pengembangan aspek keterampilan khusus mengenai pendidikan sesuai spesialisasi jurusan atau program pendidikan, melainkan tertuju kepada pengembangan wawasan kependidikan,  yaitu berkenaan dengan  berbagai asumsi yang bersifat umum tentang pendidikan yang harus dipilih dan diadopsi oleh tenaga kependidikan sehingga menjadi cara pandang dan bersikap dalam rangka melaksanakan tugasnya. 
    Berbagai asumsi pendidikan yang telah dipilih dan diadopsi oleh seseorang tenaga kependidikan akan berfungsi   memberikan  dasar rujukan konseptual dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan yang dilaksanakannya. Dengan kata lain, fungsi  landasan pendidikan adalah sebagai dasar pijakan atau titik tolak praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
  7. Konsep Mengajar, Mendidik, dan Belajar. 

    Mengajar adalah perbuatan yang dilakukan oleh seorang pendidik (Guru) kepada Siswa, sehingga terjadi proses belajar. Ciri-ciri hasil pengajaran yang baik adalah hasil belajar tahan lama, dan hasil belajar merupakan pengetahuan yang asli dan otentik.
    Mendidik adalah penggunaan proses mengajar sebagai sarana untuk mencapai hasil yang maksimal dalam mencapai tujuan pendidikan. Hasil mendidik tidak dapat dilihat dalam waktu yang instan. Contoh seorang guru matematika mengajarkan kepada anak pintar menghitung, tapi anak tersebut tidak penuh perhitungan dalam segala tindakannya, maka kegiatan guru tersebut baru sebatas mengajar belum mendidik.
    Belajar adalah untuk mencari, mendapatkan dan mengetahui ilmu. Lee Cronbach mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan prilaku sebagai hasil dari pengalaman. Karena itu, menurutnya sebaik-baik belajar adalah dengan mengalami sesuatu. Mengalami sesuatu yaitu dengan mempergunakan panca inderanya – mata untuk mengamati, telinga untuk mendengar, hidung untuk mencium, lidah untuk merasa, kulit juga untuk merasakan sesuatu – sehingga diharapkan seorang pembelajar mampu membaca, mengamati, meniru, dan kemudian mengolahnya.
    Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar.
    Tidak setiap guru mampu mendidik walaupun ia pandai mengajar, untuk menjadi pendidik guru tidak cukup menguasai materi dan keterampilan mengajar saja, tetapi perlu memahami dasar-dasar agama dan norma-norma dalam masyarakat, sehingga guru dalam pembelajaran mampu menghubungkan materi yang disampaikannya dengan sikap dan keperibadiaan yang harus tumbuh sesuai dengan ajaran agama dan norma-norma dalam masyarakat. Belajar adalah usaha anak didik untuk meningkatkan kemampuan Kognitif, Afektif dan Psykomotorik untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
    Agar anak didik dapat mengikuti perubahan dalam pola kehidupan, serta dalam menjalain kerjasama, maka anak didik harus dapat :
    1.    Belajar untuk mengenal (learning to know) cara dan sarana untuk memahami pengetahuan lebih lanjut.
    2.    Belajar berkarya (learning to do) untuk meningkatkan kreativitas, produktivitas dan profesionalisme.
    3.    Belajar membentuk jati diri (learning to be) dengan mengembangkan semua potensi yang ia miliki.
    4.    Belajar untuk hidup dalam kebersamaan (learning to live together) dengan mengembangkan pemahaman atas sejarah, tradisi dan nilai-nilai warga lain yang didasarkan atas pengakuan saling ketergantungan dalam menghadapi tantangan masa depan.
    Tiap proses dalam pendidikan memliki berbagai keterbatasan, yaitu :
    1. Batas-batas Pendidikan pada peserta didik.
    Intinya tiap peserta didik memiliki perbedaan kemampuan yang tidak sama sehingga hal tersebut dapat membatasi kelangsungan hasil pendidikan, solusinya pendidik harus mencari metode-metode pembelajaran sehingga dapat berkembang seoptimal mungkin.
    2.    Batas-batas pendidikan pada pendidik.
    Para pendidik sendiri memiliki berbagai keterbatasan ada yang sifatnya relatif masih bisa di tolerir dengan cara pendidik sendiri mengupayakan mengatasi keterbatasannya, namun permasalahannya jika tidak dapat di tolerir berdampak pada peserta didik itu sendiri, mereka akan tidak memahami apa yang disampaikan pendidik.
    3.    Batas-batas pendidikan pada lingkungan dan sarana pendidikan.
    Lingkungan dan sarana pendidikan merupakan salah satu penentu kualitas akhir pendidikan. Lingkungan dan sarana yang tidak memadai, akan menghambat berlangsungnya proses pendidikan. Disini pendidik harus lebih kreatif dengan memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Farida, Asma. “Definisi Belajar Menurut Para Ahli”. http://widhiieaprilia.blogspot.com/p/blog-page_16.html (diakses tanggal 05 Oktober 2013).

Kasim, Meilani.”Makalah Landasan Pendidikan”. http://meilanikasim.wordpress.com/2008/12/01/makalah-landasan-pendidikan/ (diakses tanggal 05 Oktober 2013).
Khusni, Shofia.”Dasar-Dasar Pendidikan”. http://landasanpendidikandasar.blogspot.com/2013/04/landasan-landasan-dasar.html (diakses tanggal 05 Oktober 2013).
Muthia, Hentiny.”Makalah Pengertian dan Landasan Pendidikan”. http://hetinymuthia.blogspot.com/2011/12/makalah-pengertian-dan-landasan.html (diakses tanggal 05 Oktober 2013).
Maya, Sri.”Konsep Belajar dan Mengajar”. http://kbmkelompok1.blogspot.com/2013/02/konsep-belajar-dan-mengajar.html (diakses tanggal 05 Oktober 2013).
Sulipan.”Pengertian dan Jenis Landasan Pendidikan”. http://sulipan.wordpress.com/2009/10/02/pengertian-dan-jenis-landasan-pendidikan/ (diakses tanggal 05 Oktober 2013).

Syifaturrahmah. “arah fungsi dan tujuan pendidikan”. http://syifaturrahmah.blogspot.com/2011/03/arah-fungsi-dan-tujuan-pendidikan.html (diakses tanggal 05 Oktober 2013).

Yulio, Yandi.”Landasan Pendidikan”. http://yandiyulio.wordpress.com/2009/05/25/landasan-pendidikan/ (diakses tanggal 05 Oktober 2013).

Zahir, Abdul. “Pengertian Pendidikan, mendidik, pembelajaran,& mengajar”. http://hepimakassar.wordpress.com/2011/11/07/pengertian-pendidikan-mendidik-pembelajaran-mengajar/ (diakses tanggal 05 Oktober 2013).

1 komentar:

  1. Best 7 casino sites for US players 2020
    Casino 당진 출장샵 players 2020 · Casino Site · 광양 출장마사지 PlayMGM Casino 전라남도 출장안마 · 안성 출장샵 BetUS Casino · Sugarhouse Casino · 통영 출장마사지 NetEnt Casino. · Wild Casino · Play'n Go Casino.

    BalasHapus