Rabu, 18 Juni 2014

Zakat

Zakat dan Hikmahnya

  1. Pengertian Zakat.

    Kata Zakat merupakan nama dari sesuatu hak Allah yang dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin. Dinamakan zakat dikarenakan mengandung harapan untuk mendapatkan berkah, membersihkan dan memupuk jiwa dengan berbagai kebaikan.
    Adapun asal makna zakat itu adalah tumbuh, suci, dan berkah. Allah swt. Berfirman, “Ambillah (sebagian) dari harta mereka menjadi sedekah (zakat), dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka…”(at-Taubah[9]:103).
  2. Rukun dan Syarat Zakat.

    Zakat mempunyai beberapa syarat wajib dan syarat sah. Menurut jumhur ulama syarat wajib zakat terdiri dari:
    1)   Islam.
    2)   Merdeka.
    3)   Baligh dan Berakal.
    4)   Harta yang dikeluarkan adalah harta yang wajib dizakati.
    5)   Harta yang dizakati telah mencapai nishab atau senilai dengannya.
    6)   Harta yang dizakati adalah milik penuh.
    7)   Kepemilikan harta telah mencapai haul (setahun).
    8)   Harta tersebut bukan termasuk harta hasil hutang.
    9)   Harta yang akan dizakati melebihi kebutuhan pokok
    Dan diantara syarat-syarat sah pelaksanaan zakat terdiri atas:
    1)   Niat.
    2)   Tamlik (memindahkan kepemilikan kepada penerimanya).
    Rukun zakat adalah mengeluarkan sebagian dari nisab (harta) dengan melepaskan kepemilikan terhadapnya, menjadiakannya sebagai milik orang fakir dan harta tersebut diserahkan kepada orang yang bertugas untuk memungut zakat.
  3. Macam-Macam Zakat.

    Zakat terbagi atas dua jenis, yaitu sebagai berikut:
    A.  Zakat Fitrah.
    Zakat fitrah adalah zakat yang wajib disebabkan berbuka (berakhirnya) puasa Ramadhan. Hukumnya wajib atas setiap muslim, baik kecil atau dewasa, laki-laki atau wanita, dan budak atau merdeka.
    Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar r.a., “Rasulullah saw. Telah mewajibkan zakat fitrah dari Ramadhan sebanyak satu sukat kurma atau satu sukat padi kepada hamba dan orang merdeka, laki-laki dan wanita, anak kecil dan orang dewasa dari kalangan kaum muslimin.”
    1.    Syarat-Syarat Wajib Zakat Fitrah.
    Syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut :
    ·      Islam
    ·      Memiliki kelebihan makanan sehari semalam bagi seluruh keluarganya pada waktu terbenam matahari dan pada penghabisan bulan ramadhan. tatkala Rasulullah saw mengutus Mu’az ke Yaman, ia memerintahkan,
    Beritahukanlah kepada penduduk Yaman, Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada mereka sedekah (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang – orang  fakir dikalangan mereka.” (H.R. Jamaah ahli Hadis). Rasulullah juga bersabda.”Barang siapa meminta – minta sedang ia mencukupi sesungguhnya ia memperbanyak api neraka (siksaan).“Para sahabat ketika itu bertanya “Apa yang dimaksud dengan mencukupi itu ?” Jawab Rasulullah saw , “Artinya mencukupi baginya adalah sekedar cukup buat dia makan tengah hari dan malam hari.” (H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah).
    ·      Orang-orang yang hidup pada hari raya idul fitri atau bagi yang baru lahir sebelum idul fitri.

    2.    Rukun Zakat Fitrah.
    Rukun zakat fitrah adalah sebagai berikut :
    ·      Niat untuk menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT.
    ·      Ada pemberi zakat fitrah (muzaki)..
    ·      Ada penerima zakat fitrah (mustahik).
    ·      Ada harta benda yang di zakatkan.
    ·      Waktu mengeluarkan zakat sesuai dengan ajaran agama.
    ·      Besar nya zakat fitrah yang di keluarkan sudah sesuai ajaran agama.
    3.    Hikmah Zakat Fitrah.
    Hikmah zakat fitrah adalah untuk menyucikan orang yang puasa dari perbuatan dan perkataan yang kosong dan keji, serta untuk memberi makan orang-orang miskin. Siapa yang membayarkannya sebelum sholat, maka itu menjadi zakat, namun siapa yang membayarnya setelah sholat, itu menjadi sedekah.
    4.    Ukuran Zakat Fitrah.
    Benda yang digunakan zakat fitrah adalah makanan pokok menurut tiap-tiap daerah. Misalnya beras, gandum, kurma untuk setiap orang kadar ukuran zakatnya adalah 3,1 liter atau 2,5 kg beras. Misalnya harga beras 1 kg Rp 4.000, maka zakat untuk setiap orang adalah Rp10.000.
    5.    Waktu Membayar Zakat.
    Batas waktu membayar zakat fitrah adalah sebagai berikut :
    a.    Waktu yang diperbolehkan yaitu, awal ramadhan hingga akhir ramadhan.
    b.    Waktu yang diharuskan yaitu, mulai terbenam matahari pada akhir ramadhan.
    c.    Waktu yang lebih baik yaitu, di bayar sesudah sesudah shalat subuh sebelum pergi shalat idul fitri.
    d.   Waktu yang tidak di perbolehkan yaitu, membayar zakat fitrah sesudah shalat idul fitri.
    6.    Mustahik Zakat Fitrah.
    Mustahik zakat fitrah adalah orang-orang  yang berhak menerima zakat fitrah, yaitu : fakir, miskin, amil, muallaf, riqab (budak), gharim, musafir, sabilillah, dan ibnu sabil.
    Orang yang berhak menerima zakat fitrah (mustahik zakat)  di terangkan Allah SWT dalam Q.S At Taubah ayat 60.
    Artinya:  “Sesungguhnya  zakat –zakat itu,  hanyalah untuk orang – orang Fakir,  orang-orang Miskin, Pengurus zakat (amil), para mu’allaf  yang  dibujuk hatinya, Untuk (memerdekakan) budak, orang yang berhutang (gharim), untuk  jalan Allah dan allah maha mengetahui lagi maha bijaksana ” (Q.S. At taubah : 60).
    7.      Akibat orang yang tidak mengeluarkan zakat fitrah.
    a.    Dia akan berdosa karena zakat fitrah wajib.
    b.    Puasa yang dikerjakan pada bulan ramadhan kurang sempurna.
    c.    Dia akan menjadi orang yang kupur nikmat.
    d.   Sama saja memakan sebagian hak orang lain.
    e.    Di dalam dirinya akan terbentuk sifat kikir(bakhil)dan egois.
    f.     Rezekinya akan sempit.
    B.  Zakat Mal.
    Zakat mal (harta) ialah zakat yang berhubungan dengan harta benda yang menjadi hak milik seseorang  yang wajib di tunaikan  (dikeluarkan) bagi pemilik harta setiap tahun sekali. Tujuannya untuk membersihkan atau mensucikan harta yang dimiliki. Pembayaran zakat mal hukumnya wajib bagi yang tergolong mampu kaya. Pembayaran zakat harus sesuai dengan ketentuan agama, yakin mencapai satu nisab atau haul (batas minimal wajib zakat).
    1.    Harta yang Wajib Dizakati dan Nisabnya.
    a.    Zakat Emas dan Perak.
    Dalil Umum mengenai zakat emas dan perak disebutkan dalam surat At Taubah : 43 : 
    “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapa) siksa yang pedih”.
    Emas dan perak yang dimaksudkan adalah emas dan perak pada umumnya, baik yang diperjualbelikan atau dipakai untuk perhiasan.
    Syarat wajib zakat atas pemilik emas dan perak adalah :
    a)    Islam.
    b)   Merdeka.
    c)    Telah mencapai satu nisab.
    d)   Telah di simpan dalam kurun waktu sekurang-kurangnya satu tahun.
    Emas dan perak merupakan harta yang wajib di keluarkan zakatnya jika telah memenuhi nasib dan haul.
    a)    nisab emas adalah 93,6 gram.
    b)   Nasib perak adalah 624 gram.
    c)    Nisab emas dan perak di hargakan dengan uang maka haulnya adalah telah memiliki selama satu tahun.
    a.    Zakat Perniagaan (tijarah).
    Perniagaan banyak sekali ragamnya yaitu PT,  PN,  CV,  koperasi. Nasibnya sama denagan emas, haulnya telah memiliki selama 1 tahun dan zakat yang harus di keluarkan 2,5% atau 1/40 dari seluruh harta perniagaan.
    b.    Zakat Hasil Pertanian (Ziar’ah).
    Hasil pertanian atau perkebunan ada yang berupa biji-bijian dan buah-buahan. Jumlahnya sudah mencapai 5 wasaq yang sudah bersih dari kulitnya atau 10 wasaq bila masih berkulit. 1 wasaq = 60 sh. 1sh = 3,1 liter, Jadi 1,5 wasaq = 5 60 3, 1 liter = 690 kg atau jika di bulatkan menjadi 7 kuintal. 10 wasaq = 14 kuintal.
    c.    Zakat Binatang Ternak (An’am).
    Jenis ternak yang wajib dizakatkan adalah unta, sapi /kerbau dan kambing.
    Binatang
    Nisab
    Zakat
    Unta
    5-9 ekor
    1 ekor kambing minimal berumur 2 tahun atau 1 ekor jenis domba minimal berumur 1 tahun.
    10-14 ekor
    2 ekor kambing biasa minimal berumur 2 tahun atau 2 ekor domba minimal sudah berumur 1 tahun
    15 ekor ke atas
    Menyesuaikan kelipatannya
    Sapi/Kerbau
    30-39 ekor
    1 ekor anak sapi atau seekor kerbau minimal sudah berumur 2 tahun
    40-59 ekor
    2 ekor anak sapi atau 2 ekor anak kerbau berumur minimal 2 tahun
    60 ekor ke atas
    Menyesuaikan kelipatannya.
    Kambing
    40-120 ekor
    1 ekor kambing betina biasa minimal berumur 2 tahun atau 1 ekor domba minimal berumur 1 tahun.
    121-200 ekor
    2 ekor kambing betina biasa minimal berumur 2 tahun atau 2 ekor domba minimal berumur 1 tahun.
    201 ekor ke atas
    Menyesuaikan kelipatannya.
    d.   Zakat Hasil Tambang.
    Zakat  hasil tambang baik berupa emas, perak, dan barang yang lain bila mencapai nisab harus dikeluarkan zakatnya.
    e.    Zakat Hasil Temuan (luqatah).
    Zakat hasil temuan atau terpendam berbentuk apapun wajib dikeluarkan zakatnya pada saat ditemukan. Zakat yang harus dikeluarkan 20% atau  ½% dari harta temuan.
  4. Dalil Tentang Zakat.

    Allah Swt. berfirman, Laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat (QS Al Baqarah [2]: 43, 83, 110; An-Nisaa’ [4]:77; Al-Hajj [22]:78; An-Nur [24]:56; Al-Mujadilah [58]:13, dan Al-Muzzammil [73]:20).
    Allah Swt. juga berfirman, Padahal mereka hanya diperintah menyemah Allah dengan ikhlas mentaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar) (QS Al-Bayyinah [98]:5).
    Allah Swt. Juga berfirman, Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka (QS At-Taubah[9]:103). 
    Dituturan dari Abu Ayyub r.a. bahwasanya ada seorang anak laki-laki dating kepada Nabi Saw. dan berkata, “Beri tahukan kepada saya tentang amal perbuatan yang dapat memasukkan saya ke dalam surge.” Jawab beliau, “Sembahlah Allah dan janganlah engkau menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan peliharalah silaturahmi.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
  5. Problematika Zakat.

    Adapun problematika zakat yang terjadi adalah sebagai berikut :
    1)    Enggan mengeluarkan zakat.
    2)    Memberikan zakat sebagai upah para pekerja.
    3)    Mengubah kepemilikan harta kepada orang lain sebelum akhir tahun agar tidak terkena zakat.
    4)    Membayar zakat dengan makanan yang buruk kwalitasnya.
    5)    Mengambil pajak dari harta zakat.
    6)    Mengeluarkan zakat fitrah diluar waktu yang ditentukan.
    7)    Membayar zakat untuk pembangunan masjid, sementara orang-orang yang berhak mendapatkan zakat tidak menerimanya.
    8)    Tidak mengetahui hokum-hukum zakat padahal mampu untuk itu adalah merupakan kesesatan dan kerugian.
    Meremehkan orang miskin ketika memberi zakat kepadanya.
  6. Hikmah Zakat. 

    Zakat memiliki banyak hikmah antara lain :
    1)   Menolong, membantu, membina dan membangun kaum dhuafa yang lemah dengan materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya..
    2)   Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri orang-orang di sekitarnya yang berkehidupan cukup, apalagi mewah.
    3)   Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta serakah.
    4)   Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan.
    5)   Perwujudan solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusian dan keadilan, pembuktian persaudaraan Islam, pengikat persatuan ummat dan bangsa, sebagai pengikat bathin antara golongan kaya dengan yang miskin dan sebagai penimbun jurang yang menjadi pemisah antara golongan yang kuat dengan yang lemah.Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera, rukun, damai dan harmonis.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Aziz, Syaikh Sa’ad Yusuf. 2006. Buku Pintar Sunnah & Bid’ah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Al Nawawi, Imama. 2009. Mutiara RIYADHUSHSHALIHIN. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Al Qalami, Abu Fajar & Al Banjary, Abdul Wahid. 2004. Tuntunan Jalan Lurus dan Benar. Sidoarjo: Gitamedia Press.
Aya, Suhaya. “Pengertian Zakat, Syarat, dan Ketentuan”. http://suhayanackavenged.blogspot.com/2012/05/pengertian-zakat-syarat-dan-ketentuan.html (15 Oktober 2013).
Endatu, Reusam., “Makalah Pengertian Zakat, Hukum Zakat, Syarat, Rukun, dan Hikmah Zakat serta Pembagian Zakat”. http://ucupcup.blogspot.com/2013/05/makalah-pengertian-zakat-hukum-zakat.html (diakses 15 Oktober 2013).
N.N., “Pengertian, Hukum, Macam, dan Syarat Zakat Menurut Al-Quran dan As- Sunnah”. http://www.artikelbagus.com/2011/08/pengertianhukummacamdan-syarat-zakat-menurut-al-qur-an-dan-as-sunnah.html#ixzz2gYQYS5pl (diakses tanggal 15 Oktober 2013).
Sabiq, Sayyid. 2006. Fiqih Sunnah Jilid 1. Jakarta: PT. Pena Pundi Aksara.
Sabiq, Sayyid. 2006. Fiqih Sunnah Jilid 2. Jakarta: PT. Pena Pundi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar